Pakaian Etnik Banyuwangi dan Bhineka Tunggal Ika, MTsN 5 Banyuwangi Warnai Pawai Budaya Desa Cluring

Cluring (Humas) – Memeriahkan HUT RI ke-78, Desa Cluring mengadakan kegiatan Pawai Budaya. MTsN 5 Banyuwangi ikut berpartisipasi dengan pakaian Etnik Banyuwangi dan Bhineka Tunggal Ika Sabtu (26/08/2023).

 

Peserta Pawai Budaya mulai tingkat TK/RA, SD/MI, SMP,/MTs, SMA/MA, dan Tingkat Dusun/Umum yang berada di wilayah Desa Cluring. Kegiatan diawali lebih pagi dari tahun sebelumnya dan peserta awal dari TK/RA dan berakhir dengan umum.

 

Kondisi cuaca yang labil sebentar panas dan kadang mendung bergantian tidak menyurutkan semangat para peserta menunggu giliran berangkat. MTsN 5 Banyuwangi mendapatkan urutan nomor 16 diberangkatkan sekitar pukul 13.00 WIB lebih.

 

Sementara itu, Umi Hanik selaku kepala madrasah dan Muhammad Toriq kepala TU beserta para waka ikut dalam barisan Civitas Akademika setelah barisan Paskibraka sebagai tanda ikut partisipasi secara langsung bahkan menyelesaikan perjalanan barisan Pawai Budaya ini hingga finis dengan tanpa menunjukkan rasa kelelahan.

 

Barisan berikutnya, adalah Barisan Etnik yang cantik dan elok dimulai dari BEC, selanjutnya Bhineka Tunggal Ika yang menunjukkan keberagaman budaya bangsa Indonesia namun masih dalam satu kesatuan yang kuat. Disusul dengan barisan Jebeng Thulik dengan pakaian Suku Osing Banyuwangi yang didominasi warna hitam sebagai ciri khasnya.

 

Terakhir adalah barisan Kesenian dengan Gandrung dan Jaranan yang sekaligus tampil di berapa titik sebagai ajang para siswa MTsN 5 Banyuwangi dalam menunjukkan bakat dan talent yang dimilikinya.

 

Tak ketinggalan atraksi barong dan kucing dibawakan para siswa dengan lincah dan lihai. Sorak penonton dan teriakan anak-anak menambah semangat para siswa melakukan aksinya tanpa lelah dan terlihat senang menikmati permainannya.

 

Sedangkan bapak ibu guru dan staf TU ikut mendampingi dalam barisan anak-anak dan terus mengikuti hingga finis. Tak lupa PMR tetap siaga dengan kotak P3K ikut mendampingi untuk mengantisipasi kemungkinan peserta pawai budaya bermasalah dengan fisik karena kesehatannya kurang nyaman dan perlu bantuan atau pertolongan.

 

Walaupun lama menunggu giliran berngkat hampir 3 jam, namun para siswa tertib dan disiplin serta tetap menjaga sopan santun dalam segala hal dan sikap.

 

Yang menarik, salah satu sound sistem yang digunakan dalam Pawai Budaya kali ini adalah hasil rakitan siswa MTsN 5 Banyuwangi.

Kebanggaan ini salah satu wujud dari penerus bangsa sebagai pemuda produktif yang mampu menghasilkan karya yang membanggakan.

 

Melalui peringatan HUT RI ke-78 ini pemuda-pemuda penerus bangsa ini akan selalu mengasah skill dan bakat yang dimiliki untuk terus dikembangkan demi kemajuan bangsa dan Negara Indonesia tercinta. Majulah Indonesiaku, Majulah Negeriku. Tunjukkanlah para pemuda kehebatan dan kemampuanmu untuk kelanjutan nasib bangsa di masa akan datang (NI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Fill out this field
Fill out this field
Mohon masukan alamat email yang sah.
You need to agree with the terms to proceed

83 + = 84