Tasyakkur Tahfidzul Qur’an Juz 30 dan  Santunan Yatim MTsN 5 Banyuwangi dan SD/MI

Cluring (Humas) – Sebanyak 20.siswa MTsN 5 Banyuwangi telah tahfidz juz 30 hari ini Senin(28/08/2023) dilaksanakan tasyakuran sekaligus santunan yatim yang terdiri dari 24 siswa MTsN 5 Banyuwangi dan 20 siswa SD/MI yang berada wilayah Kecamatan Cluring.

 

Turut hadir pula kepala SD/MI mendampingi siswa yatim mereka sekaligus sebagai tamu undangan. Salah satu dari Tahfidzul Qur’an mengundurkan diri sehingga tinggal 19 orang. Mereka terdiri dari siswa kelas delapan dan sembilan. Terdiri dari 5 putra dan 14 putri.

 

Sebagai umat Islam yang taat dan cinta Al Qur’an serta kewajiban sebagai muslim dalam memelihara yatim, MTsN 5 Banyuwangi telah mengadakan agenda tahunan kegiatan tasyakkur terhadap siswa yang telah tahfidz juz 30 dan santunan yatim.

 

Kegiatan ini tertunda karena banyaknya kegiatan agustusan yang dilaksanakan baik intern maupun ekstern madrasah. Walaupun bulan Muharam sudah berakhir, namun kegiatan ini tetap dilaksanakan sebagai ucapan rasa syukur dan peduli pada sesama, terutama para yatim di sekitar kita.

 

Dalam pidatonya di depan hadirin, Umi Hanik selaku kepala madrasah menyampaikan perkembangan MTsN 5 Banyuwangi hingga kini. Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dari SD/MI pada MTsN 5 Banyuwangi selama ini dan tetap mempercayakan siswa siswinya Untuk bisa melanjutkan pendidikan di MTsN 5 Banyuwangi.

 

“Kami telah memiliki alat musik gamelan sendiri sebagai sarana dalam mengasah talent dan skill siswa yang punya jiwa seni untuk dikembangkan menjadi lebih baik dan profesional. Kegiatan rutin salat duha dan salat jamaah telah dilaksanakan secara kontinu dari tahun ke tahun sebagai perisai diri dan bekal hidup di masyarakat agar disiplin melaksanakan salat jamaah. Selain itu, kami siap bekerjasama secara terbuka, apabila SD/MI mengadakan kegiatan yang berhubungan dengan komputer. Laboratorium Komputer MTsN 5 Banyuwangi siap untuk digunakan,” tambahnya panjang lebar dalam pidatonya.

 

Selanjutnya para tahfizdul tampil dan membaca secara bersamaan ayat Al Qur’an Juz 30 disambung tahlil singkat dan ditutup dengan Al Fatihah. Tak lupa hadirin tanpa dikomando serta merta membaca ayat mengikuti para tahfidz.

 

Mauidhoh Hasanah disampikan oleh Muhammad Dawain selaku Waka Kurikulum. Ia memaparkan pahala membaca Al Qur’an. Tidak lupa ia membacakan Al Fatihah bersama hadirin kepada para ustadz dan ustadzah yang pertama mengenalkan dan mengajar cara membacakan huruf Al Qur’an dan para orang tua, guru pembimbing dan pembina siswa hingga lancar membaca AlQur’an.

 

Berikutnya pemberian santunan yatim dari SD/MI didampingi kepala atau yang mewakili dari sekolah/madrasah masing-masing.

 

Di dalam ajaran agama Islam, menyantuni anak yatim mempunyai arti mengemban atau menanggung seluruh tanggung jawab ayah dari anak tersebut.

 

Al-Qur’an secara tegas menjelaskan bahwa anak yatim adalah anak yang harus dipelihara, diperhatikan, dan diberi kasih sayang.

 

Memberikan santunan kepada anak yatim menjadi salah satu tindakan yang banyak dipilih sebagian orang. Untuk menyalurkan harta kekayaannya di jalan Allah SWT, yaitu dengan mendatangi panti asuhan, memberikan bingkisan, memberikan sejumlah uang, bentuk lainnya. Siapa pun bisa memilih jenis santunan yang akan diberikan.

 

Momen ini bisa menjadikan pelajaran dan salah satu pendekatan diri pada Ilahi dengan melaksanakan segala ajarannya dan menjauhi larangannya serta melaksanakan sunah rasul dengan Istiqomah sebagai perwujudan rasa iman dan taqwa kita. (NI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Fill out this field
Fill out this field
Mohon masukan alamat email yang sah.
You need to agree with the terms to proceed

+ 42 = 43